Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) merupakan salah satu prodi yang ada di Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM, selain Prodi Arsitektur. Lalu apa sih yang bedain antara Arsitektur dengan PWK? Prodi PWK ini secara substansi mampu mengembangkan ide-ide atau pemikiran perencanaan untuk menghasilkan rencana kota/daerah sedangkan Arsitektur hanya mengembangkan wawasan permasalahan lingkungan dan pembangunan dalam arti luas serta ilmu pengetahuan dan teknologi arsitektur (teori, metode dan teknik). Selain itu PWK secara teknis mampu menyajikan produk-produk perencanaan kota dan daerah sedangkan Arsitektur memiliki kemampuan terbatas dalam pengawasan, pengelolaan pembangunan, konstruksi bangunan dan kawasan. Nilai lebih dari PWK ini, mampu melatih mahasiswanya agar mampu melakukan kerjasama dengan ahli-ahli lain dalam satu tim kerja sedangkan Arsitektur sifatnya lebih individualis yaitu menerapkan keahlian secara professional dalam perancangan arsitektur, teknologi bangunan dan kawasan.
Karena saat ini kita tidak membahas mengenai Prodi Arsitektur UGM, maka kita kembali fokus saja ke Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota ya. Mata Kuliah inti di S1 Perencanaan Kota dan Wilayah adalah Studio Perencanaan. Mata Kuliah ini yang diselenggarakan mulai semester 1 hingga semester 7. Didengar saja sudah terkesan bakal super sibuk ya? Tapi enggak kok, karena mata kuliiah Studio Perencanaan dibagi dalam 3 kelompok besar agar mahasiswa lebih fokus dan memahami masing-masing inti pelajarannya.
Pembagiannya sebagai berikut :
- Studio Perencanaan Dasar.
Dalam Studio Perencanaan Dasar ini, mahasiswa diberikan dasar-dasar untuk memahami karakter ruang kota dan wilayah dalam berbagai skala dan mampu menuangkan hasil obsevasi lapangan pada skala ruang yang berbeda-beda kedalam peta tematik. Tahap ini ditempuh selama dua semester awal. yaitu semester 1 dan semester 2.
- Studio Perencanaan Komprehensif.
Dalam tahap mata kuliah ini, mahasiswa dilatih untuk menyusun rencana tata ruang dengan menggunakan pendekatan komprehensif dalam skala ruang yang semakin besar yaitu skala kawasan/kecamatan untuk Studio Perencanaan 3 dan 4 serta skala kabupaten dan kota untuk Studio Perencanaan 5 dan 6. Secara umum, kegiatan selama satu tahun dibagi menjadi rangkaian kegiatan besar, yaitu kompilasi data, analisis data, dan penyusunan rencana.
- Studio Perencanaan Lanjut
Dalam tahap akhir mata kuliah Studio Perencanaan di semester 7 ini, mahasiswa dilatih untuk mengaplikasikan teknik dan metode lanjut untuk menyusun rencana pada skala kawasan dengan pendekatan disesuaikan dengan kesepakatan antara kelompok mahasiswa dengan atau tanpa kelompok masyarakat yang tinggal di kawasan/wilayah perencanaan (community based approach, strategic approach, dan lain-lain).
Want to read a PWK/planologi blog? visit this radarplanologi
Selain mata kuliah Studio Perencanaan yang bobotnya memang lebih besar dibanding mata kuliah lain, namun selama menempuh studi di Prodi PWK ini, mahasiswa juga diberikan bermacam-macam mata kuliah pendukung untuk melatih mahasiswa dalam memahami apa dan bagaimana perencanaan wilayah dan kota tersebut. Diantaranya agar mahasiswa mampu memahami dan menggunakan teknik dan metoda perencanaan sebagai alat untuk menghimpun dan menganalisis informasi dasar untuk masukan perencanaan serta mampu dan menguasai prinsip-prinsip pengamatan lapangan, pengumpulan dan pengolahan data kota dan wilayah hingga melatih mahasiwa untuk menyusun rencana pembangunan kota dan wilayah yang baik.
Mata kuliah-mata kuliah di Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota UGM sangat menyenangkan, karena mahasiswa diberikan porsi (justru diwajibkan) untuk terjun ke lapangan agar lebih memahami dan merasakan langsung dinamika kehidupan masyarakat yang sebenarnya. Oleh karena itu, mahasiswa juga tidak akan merasakan kebosanan (jika dibandingkan jurusan lain yang mengharuskan mahasiswanya mendengarkan dosen di ruang kelas) 😉